Pisang Plenet, Jajanan Tempo Dulu yang Kian Langka
Tak hanya
wisata Indonesia saja yang begitu memikat para traveler lokal. Rupanya kuliner
yang begitu beragam di Indonesia membuat para penikmat rasa pun rela berburu
untuk mencicipinya. Begitu pula saya yang kini hobby mencari tahu dan memburu
jajanan jaman dulu yang kini kian langka.
Salah satu jajanan langka di Semarang
yang mulai sulit untuk dicari yakni Pisang Plenet. Seiring berjalannya waktu
panganan itu mulai ditinggalkan peminatnya dan beralih ke kuliner kekinian yang
sedang trend saat iini. Namun, tak sedikit yang rindu dengan Pisang Plenet yang
pada jamannya sangat digemari banyak orang. Kini penjual Pisang Plenet pun
susah sekali ditemukan. Hanya ada satu yang bertahan sejak 1952 yakni di Jalan
Pemuda, Semarang. Penjualnya kini pun sudah berganti generasi yang kesekian
kali.
Pisang plenet topping cokelat |
Pisang plenet topping nanas |
Beberapa waktu lalu saya mencicipi Pisang Plenet yang legendaris itu. Sebenarnya Pisang Plenet merupakan pisang kapok yang di tekan hingga pipih atau di plenet dalam Bahasa Jawa. Dalam satu porsinya terdapat tiga tangkup. Setiap tangkup terdiri dari dua pisang plenet yang diisi topping pilihan seperti cokelat dan nanas lalu dibakar di atas arang. Cara membuatnya seperti dalam video berikut ini.
Pisang Plenet kini dibanderol dengan
harga Rp 15.000 per porsi. Rasanya seperti pisang bakar pada umumnya lalu
diberi cokelat atau nanas, hanya saja bedanya ini diplenet. Bagi generasi orang
tua kita yang merindukan jajanan tempo dulu mungkin ini bisa jadi referensi
kuliner legendaris. Bagi anak muda inilah saatnya kita turut serta merawat
ragam kuliner Indonesia yang mulai langka.