Lama sudah saya tak bercerita
tentang indahnya bumi Indonesia. Semoga saja masih bisa mengingat satu per satu
memori ketika ngetrip ke Belitung bersama teman-teman. Awalnya tak ada rencana
untuk mengunjungi pulau ini, tapi tiba-tiba tergoda karena ada promo tiket
pesawat yang murahnya kebangetan. Haha . . . Jadi saya dapat tiket Jakarta –
Belitung Rp 500 ribu PP. Rejeki banget pokoknya yaa . . .
|
Welcome to Belitong |
Tiba
saatnya saya berangkat ke Tanjung Pandan, Belitung. Cuaca Tanjung Pandan pagi
itu tampak cerah dan sumringah seperti saya dan teman-teman. Begitu tiba kami
langsung menuju ke Pantai Tanjung Kelayang menggunakan mobil sewaan. Pantai ini
merupakan titik awal untuk para traveler
yang akan menuju Pulau Lengkuas dan sekitarnya. Ada banyak sekali pulau-pulau kecil
disekitar Pulau Lengkuas seperti Pulau Batu Berlayar dan Pulau Babi.
|
Pantai Tanjung Kelayang |
Saat
itu kami sudah menyewa kapal jauh-jauh hari, yang akan membawa kami untuk meng-explore cantiknya Pulau Lengkuas yang
selama ini terkenal menjadi icon
pariwisata Belitung. Kami menyewa kapal dengan kapasitas maksimal 10 orang
dengan harga sekitar Rp 500 ribu, belum termasuk sewa alat snorkeling, tiket
masuk, dan makan ya guys. Di sekitar
Pantai Tanjung Kelayang pun banyak sekali nelayan yang menawarkan
kapal-kapalnya untuk disewakan, harganya tentu bervariatif ya.
Sekitar
pukul 10 pagi, saat matahari mulai naik kami berenam mulai berpetualang
menyusuri indahnya perairan Belitung. Destinasi pertama yang kami kunjungi
yaitu Pulau Batu Berlayar karena memang yang paling dekat dengan titik start yakni
Pantai Tanjung Kelayang. Pulau ini didominasi batuan yang begitu cantik, kadang
jika laut sedang surut pasir pantainya muncul. Begitu excited-nya kami, langsung nyebur ke air dan bermain ombak yang
sangat bersahabat. Apalagi siang itu langit begitu biru menghiasi sekitar laut.
Perfecto!
|
Pulau Batu Berlayar |
|
Pulau Batu Berlayar |
|
Segarnya berenang di sini |
|
Cekrek cekrek dulu gaes |
|
Pulau Batu Berlayar yang didominasi batuan granit |
|
Nah ini dia full team (minus yang motoin) |
Tak
lama kemudian, kami menuju spot snorkeling
di dekat Pulau Lengkuas. Dari spot snorkeling
ini terlihat jelas gagahnya mercusuar yang berdiri tegak di tengah-tengah Pulau
Lengkuas. Birunya laut di sekitar Pulau Lengkuas ini membuat tingkat visibility sangat bagus, kami bahkan
bisa melihat ikan-ikan dari atas kapal yang ditumpangi. Tapi yakin nih mau
lihat saja dari kapal? Enggak dong, kami langsung nyebur meskipun diantara kami ada yang takut dengan air laut.
Hahaha . . .
Saat
jam makan siang, kapal pun merapat ke Pulau Lengkuas. Kami mengisi tenaga kembali
agar bisa berkeliling pulau sampai sore. Namun, setelah itu langit tiba-tiba
gelap dan hujan deras. Saat itulah kami naik ke mercusuar dengan menaiki
sekitar 15 tangga. Tetapi sampai di puncak mercusuar hujan reda dan kami bisa
berfoto-foto dari atas. Pemandangannya paripurna bagusnya, kereeennn! Tapi
setelah itu kami males-malesan untuk turun karena terasa tinggi banget, meski
akhirnya kami turun juga sampai bawah. Masih belum puas akhirnya kami
jalan-jalan keliling Pulau Lengkuas yang luasnya tak seberapa besar. Sepertinya
memang pulau-pulau di Belitung didominasi bebatuan tapi tetap cantik dan Instagramable
untuk foto-foto.
|
Nah akhirnya sampai di Pulau Lengkuas, foto ini diambil dari atas mercusuar |
|
Pulau Lengkuas dari ketinggian |
|
Duhhh indahnya Pulau Lengkuas |
|
Bebatuan granit yang mendominasi semua pantai di pulau-pulau di Belitung |
|
Cantik ya bebatuan di Pantai Lengkuas |
Menjelang
sore kami harus kembali ke Pantai Tanjung Kelayang, tetapi sebelumnya singgah
dulu di Pulau Babi. Pulau ini lebih kecil dibanding Pulau Lengkuas dan
masih didominasi bebatuan besar. Lagi-lagi saya dibuat terpana dengan keindahan
pantainya yang tentunya berpasir putih.
|
Pulau Babi |
|
Pulau Babi |
|
Pulau Babi |
|
Jangan lupa pose 'Namaste' dulua yaaa . . . |
Tak cukup
lama kami singgah, kapal pun segera melaju ke Pantai Tanjung Kelayang. Dan
sesampainya di Pantai Tanjung Kelayang hujan kembali turun sangat deras. Sembari menunggu hujan reda kami
ngopi-ngopi di warung pemilik kapal sambil bercerita esok mau kemana. Tunggu
cerita selanjutnya yaa . . .