Kisah Cinta dan Patah Hati di Museum Affandi
Yogyakarta
memiliki Candi Prambanan yang merupakan monumen cinta kasih terelok di Tanah
Jawa. Kisah cinta Rama dan Shinta itulah yang membuat Candi Prambanan menjadi
begitu fenomenal. Namun tak hanya itu saja, rupanya rumah sekaligus galeri yang
terletak di Jalan Solo, Yogyakarta pun begitu menarik perhatian banyak orang
termasuk saya. Galeri tersebut begitu membuat rasa ingin tahu saya semakin
memuncak. Selain karena bangunannya yang mirip dengan kastil dan terlihat
teduh, saya belum pernah mengamati goresan-goresan cat air pada kanvas secara
detail.
Semua
orang pernah merasakan jatuh cinta dan tentunya pasti pernah merasakan patah
hati. Begitu pula cerita di balik galeri bernamakan Museum Affandi yang
mengusung kisah nyata tentang cinta dan patah hati seorang pelukis maestro yang
begitu terkenal di Indonesia. Sang maestro tersebut tak lain yaitu Affandi,
meski sudah tiada tapi kisahnya seolah tak pernah hilang di telan waktu. Kisah
cinta dengan istrinya Maryati terekam begitu detail pada goresan cat air yang
sekarang terpajang di galeri miliknya.
Patung replika Affandi di depan Galeri I |
Ketika
saya memasuki bagian loket, petugas begitu ramah menyapa saya. Merogoh kocek sebesar
Rp. 20.000,-/orang untuk tiket masuk dan Rp. 20.000,- untuk kamera, saya pun
memasuki pelataran galeri. Tiket tersebut lengkap dengan leaflet tentang isi
galeri plus softdrink.
Tiket masuk dan leaflet |
Usai
membeli tiket, tampak petugas di café Loteng menawarkan softdrink atau es krim
sebagai bentuk layanan untuk pengunjung yang datang. Saya pun memilih menikmati
es krim sembari berjalan menyusuri Galeri I. Pada Galeri I ini selain terdapat
cafe Loteng, juga terdapat benda-benda peninggalan Affandi. Benda-benda
tersebut misalnya patung yang menggambarkan diri Affandi, mobil kesayangan,
sepeda, dan lain sebagainya. Selain itu, kita juga akan di ajak menyelami kisah
cinta Affandi dengan istrinya, Maryati melalui sebuah goresan tinta karya
Affandi. Maryati merupakan cinta pertama, cinta terakhir, dan cinta sejati
Affandi yang ia nikahi sejak umur 16 tahun. Setahun kemudian buah pernikahan mereka,
Kartika lahir yang juga menjadi pelukis hebat seperti sang ayah. Di galeri I
ini terdapat banyak lukisan dengan model Maryati dan anaknya Kartika.
Keseluruhan lukisan di galeri I ini menggambarkan tentang dirinya dan
keluarganya yang menandakan cintanya kepada sang istri, anak dan keluarga
lainnya.
Galeri I : Lukisan yang paling tengah merupakan potret diri Affandi |
Model pada lukisan tersebut yaitu Maryati. Dulu Affandi ingin melukis anatomi tubuh, karena malu Maryati hanya ingin dilukis bagian belakang tubuhnya |
Puas
menyelami kisah-kisah cinta Affandi di galeri I, saya pun memasuki galeri II
yang berisi lukisan yang akan di jual dan juga lukisan karya seniman lain
seperti Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, Mochtar Apin dan lain-lain. Lukisan
karya mereka di jual dengan harga jutaan hinggal milyar rupiah. Cukup fantastis
bukan?
Beberapa lukisan di Galeri II yang dijual |
Terakhir,
galeri III pun saya kunjungi yang isinya merupakan karya-karya dari anggota
keluarga Affandi. Karya tersebut seperti hasil karya bordir Maryati, lukisan
Kartika, dan lukisan Rukmini (putri kedua dari istri kedua). Bahkan, di galeri
ini terdapat lukisan Kartika yang menggambarkan kekecewaannya kepada suaminya
yang berselingkuh. Di galeri III ini pun terdapat video Affandi. Dalam video
tersebut Affandi berkata bahwa “Maryati is my one and only. I love her from
the deepest of my heart. She’s my wife and my forever love”. Ahh . . . perempuan
mana yang tidak ingin dicintai sebegitu besarnya oleh lelaki. Dan, hingga akhir
hayatpun makam Maryati dan Affandi tetap berdampingan. Benar-benar beruntung
sekali Maryati memiliki suami seperti Affandi.
Deretan lukisan di Galeri III dan ruang video |
Patung yang saya pegang merupakan replika wajah keluarga Affandi, sedangkan lukisan yang dibelakang saya merupakan lukisan yang menggambarkan kekecewaan Kartika karena suaminya berselingkuh. |
Lho,
katanya Maryati merupakan cinta sejati tapi mengapa Affandi memiliki istri dua? Itu yang
menjadi pertanyaan besar bagi saya. Konon Affandi ingin sekali memiliki anak
laki-laki. Kemudian, Maryati menyuruh Affandi untuk menikah lagi. Benar saja,
Affandi memiliki anak laki-laki bernama Juki Affandi dari istri keduanya. Itulah
sebabnya mengapa saya memberi judul tersebut, karena kisah cinta dan patah hati
pada keluarga Affandi cukup complicated.
Makam Affandi dan istrinya, Maryati yang berdampingan, berada di depan Galeri I |
Jika
sudah puas berkeliling museum, kita bisa bersantai di Café Loteng. Sambil duduk
menikmati minuman juga gemericik air sungai Gajah Wong yang begitu tenang. Dekorasi
café yang unik dan pemandangan sekitar yang begitu sejuk membuat saya pun
enggan meninggalkan museum ini. Jika ke Yogyakarta jangan lupa berkunjung ke
sana ya.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete