Sabang: Sepenggal Mimpi di Ujung Barat Indonesia
“Bermimpilah,
karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu”
Kutipan Andrea Hirata dalam novel
pertamanya itu akan terus saya ingat sampai kapan pun. Setiap mimpi memiliki
kekuatan untuk mengantarkan sang pemimpi pada sesuatu yang paling diidamkan
dalam hidupnya. Saya, wanita yang juga meninggikan harap pada sebuah mimpi
untuk bisa menjelajah sebagian sudut tempat di Indonesia. Sebagian mimpi saya
perlahan terbuka pintunya kemudian terwujud, tapi tak sedikit yang harus
berpeluh keringat untuk mewujudkannya. Salah satunya adalah mimpi saya untuk
menapaki sebuah kota di ujung barat Indonesia yang terkenal dengan sebutan
Serambi Mekkah, yang belum sempat Tuhan wujudkan menjadi nyata. Tetapi, saya
percaya bahwa Tuhan selalu punya cara untuk mengabulkan impian itu ketika ada
usaha keras dan doa yang selalu beriringan.
Banda Aceh, kota yang pernah menggoreskan
cerita haru dengan bencana tsunami beberapa tahun lalu ini membuat saya begitu
menggebu untuk mengunjunginya. Bencana itu tak menyurutkan keinginan untuk
terus memimpikan kota itu dalam daftar traveling
saya. Di kota ini ada masjid kebanggaan masyarakat Aceh yaitu Masjid Raya
Baiturrahman yang wajib saya kunjungi kelak. Tak hanya itu, ada Museum Tsunami dan
Kapal PLTD Apung yang menjadi tempat untuk mengenang bencana yang memilukan dan
patut untuk disinggahi. Kopi khas Aceh pun tak luput menjadi incaran saya apabila
bisa mengunjungi kota ini. Nah, dari Banda Aceh inilah saya bisa memulai
perjalanan selanjutnya menuju sebuah kota di ujung barat Indonesia, Sabang.
Semua warga negara Indonesia pasti
mengetahui kota Sabang yang tertera jelas dalam sebuah judul lagu “Dari Sabang
sampai Merauke”, kiranya seperti itulah saya ingin melangkahkan kaki ini. Bersyukur
sekali apabila saya bisa menjejakkan kaki di Tugu Nol Kilometer Sabang. Tugu
tersebut yang menjadi simbol batas wilayah paling barat Indonesia. Sabang pun
tak hanya Tugu Nol Kilometer saja, ada Pantai Iboih, Pulau Rubiah dan Pulau Weh
yang menyajikan keindahan bawah laut yang begitu cantik. Pantai – pantai di
Sabang yang menawarkan keindahan bawah laut itu ingin saya nikmati dengan diving bersama biota laut di dalamnya.
Kala sore tiba, saya pun ingin menikmati setangkup senja di tepian pantai
dengan suasana tenang.
Ah, rasanya bahagia tak terkira jika
mimpi tersebut bisa saya wujudkan bersama Airpaz.com. Menuju Banda Aceh pun tak
lagi perkara sulit, ada maskapai yang menawarkan penerbangan kesana yaitu LionAir, Batik Air, dan Garuda Indonesia. Maskapai yang ingin saya gunakan untuk
menuju ke sana tentunya maskapai kebanggaan masyarakat Indonesia yang sudah
mendunia yaitu Garuda Indonesia. Semoga saja sekilas tulisan ini bisa mengantarkan
saya ke tempat impian yaitu Sabang, tentunya dengan tiket pesawat gratis dari Airpaz.com
yang bisa menjadi kado terindah di ulang tahun saya pada sepuluh September
mendatang.
Kapan ya bisa ke ujung barat Indonesia, sekarang ini baru sebatas bisa nyicipin kopinya aja.
ReplyDeleteTerimakasih atas partisipasinya dalam Lomba Menulis hadiah tiket pesawat gratis dari Airpaz.com
ReplyDeleteSemoga menang. :)
Airpaz Team
Semoga menang yah tiket pesawat gratis dari airpaz nyahhh...
ReplyDeleteArif : hahaha . . . sama mas, makanya skrg mimpi aja dulu, siapa tau Tuhan tergelitik mengabulkan mimpiku
ReplyDeleteRia : amiinnn mba . . .